Jenis Routing
Dalam dunia networking, Anda akan menemukan istilah routing. Routing
merupakan sesuatu yang sangat vital dalam dunia networking. Karena
routing adalah proses pengambilan sebuah paket data dari sebuah alat dan
mengirimkan melalui network ke alat lain di dalam network yang berbeda.
Alat yang dimaksud adalah router. Jika network Anda tidak memiliki
router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.
Agar sebuah router bisa melakukan routing, ada hal-hal yang harus diketahui oleh router tersebut, yaitu:
- Alamat tujuan
- Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari sebuah network remote yang diberikan
- Router yang mungkin terhubung ke semua network remote
- Router terbaik untuk setiap network remote
Semua
informasi tersebut tersimpan di dalam routing table sebuah router.
Routing table ini menggambarkan bagaimana menemukan network-network
remote.
Proses routing IP di dalam sebuah jaringan komputer dapat diutarakan dalam paragraf di bawah ini :
Default
gateway dari host 172.16.10.2 (Host_A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1.
Agar bisa mengirimkan paket dari host ini ke default gateway, harus
diketahui dulu alamat hardware dari interface “Ethernet
0″ dari
router yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1. Mengapa seperti
itu? Tujuannya agar paket dapat diserahkan ke layer Data Link, lalu
dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang
terhubung ke jaringan 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan
alamat hardware pada jaringan LAN. Agar Host_A dapat berkomunikasi
dengan Host_B, Host_A harus mengirimkan paket ke alamat MAC dari default
gateway
di jaringan lokal tersebut.
Nah,
agar paket tersebut diketahui jalur-jalur routingnya, ada beberapa
jenis-jenis routing yang salah satunya bisa diterapkan di dalam jaringan
komputer. Jenis-jenis routing tersebut terbagi lagi berdasarkan sifat
dan protokolnya. Seperti apa cara kerja jenis-jenis routing tersebut,
artikel kali ini akan mengupasnya untuk Anda.
A. Sifat Routing
1. Routing Statis
Routing
statis adalah routing yang dilakukan secara manual oleh Administrator
Jaringan. Caranya dengan memasukan pengaturan routing ke dalam routing
table dari router. Pengaturan tersebut mendefinisikan jalur sebuah paket
dengan suatu tujuan akan dilewatkan melalui interface mana.
Kelebihan dan kekurangan static routing
atau routing static bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang hendak
menerapkan routing jenis ini. Kelebihan routing statis diantaranya:
- Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router
- Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
- Jaminan keamanan, karena administrator jaringan dapat memilih untuk mengatur akses routing ke jaringan tertentu saja.
Namun, routing statis juga mempunyai kekurangan, yaitu:
- Administrator
harus memahami betul perihal internetwork di dalam sebuah sistem dan
bagaimana setiap router dihubungkan agar dapat mengatur router dengan
benar.
- Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork,
Administrator harus menambahkan sebuah routing table ke semua router
yang terhubung secara manual.
- Routing statis tidak cocok untuk
jaringan komputer skala besar karena untuk menjaganya akan menjadi
sebuah pekerjaan full-time sendiri.
2. Routing Default
Routing
jenis ini digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual ke
router hop berikutnya dengan cara menambahkan router ke sebuah network
tujuan yang remote networknya tidak ada di routing table. Bisanya
digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar. Biasanya,
routing jenis ini didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0.
Routing
default memiliki kelebihan, yaitu konfigurasinya yang cukup simple.
Administrator cukup memasukkan satu perintah routing, maka semua route
akan dapat dilewati. Sedangkan kekurangan dari routing default adalah
adanya routing yang tidak diperlukan, karena routing ini memungkinan
semua router menerima routing yang tidak diperlukan. Hal tersebut dapat
menaikkan penggunaan hardware dan membuat kinerja router menjadi lelet.
3. Routing Dinamis
Routing
dinamis yaitu proses routing yang dilakukan dengan cara membuat jalur
komunikasi data secara otomatis sesuai dengan konfigurasi yang dibuat.
Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis
membuat jalur routing yang baru. Routing jenis ini berada pada lapisan
network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis
digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing
table pada router. Routing jenis ini lebih mudah dilakukan ketimbang
routing statis dan default. Walaupun begitu, routing jenis cukup
menguras kinerja pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth
dalam jaringan.
Routing dinamis memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Hanya mengenalkan alamat host yang terhubung langsung dengan router
- Router tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
- Jika
terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu
mengatur ulang. Hanya router-router yang berkaitan yang akan
melakukannya.
Sedangkan kerugian routing dinamis adalah seperti berikut:
- Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui routing table di setiap waktu tertentu.
- Kecepatan
pengenalan dan kelengkapan routing table memakan waktu lama. Alasannya
karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada
routing table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus
menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang
tersedia.
B. Routed dan Routing Protocol
Selain
ketiga jenis routing yang dijelaskan di atas, ada juga beberapa
protokol dalam routing. Protokol ini ada yang disebut routed protocol
(protokol yang di-routing) dan routing protocol (protokol untuk
melakukan routing). Apa saja protokol-protokol routing tersebut?
1. Routed protocol
Routed
protokol adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah
router. Routed protocol biasanya digunakan untuk mengirimkan data user
dari satu network ke network lainnya. Routed protocol membawa trafik
data seperti e-mail, file transfer, trafik web, dan lainnya. Contoh dari
routed protocol adalah: IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.
2. Routing protocol
Routing
protocol adalah protokol dalam jaringan komputer yang digunakan untuk
secara dinamis membroadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung, dan
untuk mempelajari rute (network path) yang tersedia. Dengan routing
protocol, router yang berbeda bisa saling bertukar update antara satu
sama lain dengan router lainnya dan mendapat rute routing paling efisien
ke tujuan. Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP,
IGRP, dan EIGRP.
- RIP (Routing Information Protocol), merupakan
protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi
ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut.
- OSPF (Open Shortest Path First). OSPF
adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan
oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. OSPF bekerja
dengan sebuah algoritma link-state yang disebut algoritma Dijkstra /
SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon” dengan
jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi
dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF
hanya mendukung routing IP saja. Update routing akan dilakukan secara
floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
- EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol).
Protokol routing ini menggunakan algoritma advanced distance vector dan
menggunakan cost load balancing yang tidak sama. Algoritma yang dipakai
adalah kombinasi antara distance vector dan link-state, serta
menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur
terpendek. Perintah dasar Cisco sangat mendukung protokol ini, karena protokol ini diciptakan oleh Cisco System.
- BGP (Border Gateway Protocol). BGP
merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia
komunikasi data. Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk
melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik
menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Routing protocol juga
pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan
terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain adalah
BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway
Protocol (EGP).
C. Class dalam Routing Protocol
Dalam routing protocol, terdapat 3 jenis class yang membedakan tiap protokol, diantaranya:
- Distance vector, protocol
yang termasuk ke dalam class ini akan menemukan jalur terbaik ke sebuah
network dengan cara menilai jarak yang ditempuh oleh jalur tersebut.
Jalur routing dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang
dituju, akan menjadi jalur terbaik.
- Link state, atau disebut juga protocol shortest-path-first. Fungsi routing table pada router yang menerapkan protokol jenis ini cukup unik, karena fungsi dari routing table tersebut terbagi menjadi tiga table terpisah. Satu
untuk mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara
langsung, satu lainnya untuk menentukan topologi dari keseluruhan
internetwork, dan satu table terakhir digunakan sebagai routing table.
- Hybrid, protokol
yang termasuk ke dalam class ini menggunakan aspek-aspek dari routing
protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state
Komentar
Posting Komentar